SEMESTER 2
Selasa 12 Januari 2021
A. Pengertian harga pokok produksi
Berikut ini pengertian harga pokok produksi menurut para ahli :
B. Tujuan Penetapan Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (1993, 97) dalam bukunya Akuntansi Biaya, memberikan tujuan dari pemberian harga pokok produksi adalah untuk menentukan jumlah biaya per unit produk jadi, serta tujuan lainnya yaitu:
1. Menentukan harga jual produk.
2. Menilai persediaan.
3. Sebagai dasar untuk menetapkan laba.
4. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
5. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya
Dilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam hubunganya dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Enginering To Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa).
b. Assembly To Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-modul opsional standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-modul standar tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah pabrik mobil, dimana mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual atau otomatis.
c. Make To Order (MTO), yaitu bila produsen menyelesaikan item akhinya jika dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
d. Make To Stock (MTS), yaitu bila produsen membuat item-item yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.
3. Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas, 1982). Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan continuous). Adapu karakteristikmasing-masing aliran tersebut, yaitu;
a. Flow Shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi menjadi jenis produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama, misalnya pada industri rokok SKM otomatis. Pada slow shop terputus, kerja proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set-up bagi pembuatan produk dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun dari desain dasar yang sama).
b. Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat mengidentifikasi unit-unit output urutan prosesnya secara tepat.
c. Job Shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya.
d. Batch, merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
e. Proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis
sistem produksi produk usaha
4.5 Merencanakan sistem produksi produk usaha
BAB 5 . SISTEM PRODUKSI
Sistem produksi merupakan kumpulan
dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi
input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan
baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi
merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, sperti limbah,
informasi dan lain sebagainya. Subsistem-subsistem dari sistem produksi
tersebut antara lain adalah:
· Perencanaan
dan pengendalian produksi
· Pengendalian
kualitas
· Perawatan
fasilitas produksi
· Penentuan
standar-standar operasi
· Penentuan
fasilitas produksi
· Dan penentuan
harga pokok produksi
Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan
membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem
produksi ini tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya
(proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses
produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan
variasi produk yang dihasilkan.
1. Sistem Produksi
Menurut Proses Menghasilkan Output
Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber
daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Sistem produksi
menurut proses menghasilkan output secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu:
a. Proses
Produksi Kontinyu (continuous process)
b. Proses Produksi
Terputus (intermittent process/discrete system)
Perbedaan pokok antara kedua proses terletak pada lamanya
waktu set-up peralatan produksi. Proses kontinyu tidak memerlukan waktu set-up
yang lama karena proses ini memproduksi secara terus-menerus untuk jenis produk
yang sama. Misalnya pada pabrik susu instan. Sedangkan proses terputus
memerlukan total waktu set-up yang lebih lama karena proses ini memproduksi
berbagai proses spesifikasi barang sesuai pesanan, dimana dengan adanya
pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set-up yang
berbeda. Misalnya usaha perbengkelan.
Selain dua jenis ekstrem tersebut, beberapa ahli sistem produksi mengidentifikasikan adanya proses produksi menurut cara menghasilkan output yang cukup penting, yaitu Proses Produksi Repetitif. Heizer (1988) mendefinisikan proses produksi repetitif sebagai kombinasi antara proses kontinyu dan proses terputus.
2. Sistem Produksi
Menurut Tujuan Operasinya
Dilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam
hubunganya dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu:
a. Enginering To
Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang
dimulai dari proses perancangannya (rekayasa).
b. Assembly To
Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-modul opsional
standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul
tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-modul standar tersebut bisa
dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah pabrik mobil, dimana
mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual atau otomatis.
c. Make To Order
(MTO), yaitu bila produsen menyelesaikan item akhinya jika dan hanya jika telah
menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
d. Make To Stock
(MTS), yaitu bila produsen membuat item-item yang diselesaikan dan ditempatkan
sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.
3. Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job
shop, dan proyek (Kostas, 1982). Ketiga jenis dasar aliran operasi ini
berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan
continuous). Adapu karakteristikmasing-masing aliran tersebut, yaitu;
a. Flow Shop,
yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui
urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan
sepanjang suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi
menjadi jenis produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow
shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama,
misalnya pada industri rokok SKM otomatis. Pada slow shop terputus, kerja
proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set-up bagi pembuatan produk
dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun dari desain dasar yang sama).
b. Continuous,
proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran
material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan
minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat
mengidentifikasi unit-unit output urutan prosesnya secara tepat.
c. Job Shop,
merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda
akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang
dikelompokan berdasarkan fungsinya.
d. Batch,
merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal
standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang
dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
e. Proyek,
merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu
pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan
penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.
Rencana Program Kerja
Dokumen ini adalah gambaran mengenai citra, bentuk, tujuan, dan sasaran bisnis digambarkan dalam dokumen Rencana Program Kerja atau istilah umum Master Plan, Bussiness Plan, dan istilah istilah lain dalam dunia bisnis. Dokumen ini memuat segala macam berkaitan dengan rencana dan apa menjadi bisnis Anda.
Surat Menyurat /Izin Mendirikan Usaha
Segala bentuk surat yang bersumber dari semua pihak dalam mendirikan perusahaan. Surat izin banyak sekali sesuai dengan ketentuan dalam lingkup pemerintah dimana usaha atau bisnis Anda beroperasi. Diantaranya mengenai surat-menyurat tersebut seperti dibawah ini :
SITU
SIUP
NRP
Nomor Rekening Bank
Amdal
Izin Prinsip
Izin Penggunaan Tanah
Akta Pendirian perusahaan dari Notaris
Susunan Pengurus/Pegawai/Direksi
Memuat hal-hal secara lengkap mengenai data-data pengurus/direksi karyawan dan dokumen kepegawaian. Dalam nyatanya ada sumber daya yang khusus membidangi bidang ini. Dari itu semua dokumen ini harus tersedia, terjaga, dan tercukupi.
Nomor Pokok Wajib Pajak. Setiap pemilik usaha dan atau semua pihak yang terlibat sebagai pengurus/direksi adalah hal wajib untuk memiliki NPWP.
Perjanjian
Jika usaha dibangun melibatkan beberapa orang atau dalam bentuk penyertaan modal dari beberapa orang (CV) maka dapat diterbitkan surat perjanjian antara pemilik dengan pihak yang melakukan pekerjaan aktif berupa surat perjanjian yang mengikat kedua belah pihak.Perjanjian juga bisa untuk kepentingan lain dalam rangka cakupan bisnis antara pengusaha dengan berbagai pihak.
Laporan Keuangan
Menggambarkan Anggaran awal usaha dibangun dan bentuk lain yang menggambarkan bentuk aset usaha yang disertakan menjadi aset perusahaan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Gambaran Proses Produksi Yang Terdokumentasi
Gambaran semua bentuk proses produksi perusahaan, berupa gambaran berbentuk grafik, foto, video, dan bentuk lainnya yang relevan dengan tujuan mempermudah komunikasi mengenai gambaran usaha. Contoh (vidoe profil, dan sebagainya).
Dokumen Digital
Berupa situs website, media sosial, Google Maps. Hal ini menjadi bagian penting sebagai wujud perbaikan citra perusahaan di halaman internet. Mempermudah pelanggan mengenali barang dan jasa kita dari perangkat teknologi informasi tanpa harus datang langsung.
Sebagai pemahaman bahwa segala bentuk dokumen usaha tersebut bisa berupa dokumen kertas manual juga bisa berbentuk media elektronik. Maka dari itu kita harus memahami dengan seksama apa yang termasuk dalam dokumen apa yang termasuk dalam jenis dokumen. Dokumen tetap dokumen sesuai dengan bentuk dan ketentuan yang berlaku jika surat maka berbentuk surat. Surat adalah bagian dari jenis dokumen. Disamping itu juga dokumen-dokumen tersebut hendaknya tersimpan dalam media penyimpan satu tempat atau folder pada komputer atau pada Telepon Pintar untuk mempermudah segala macam bentuk proses bisnis mulai dari tahapan perencanaan, pengoperasian, dan pelaporan serta pengelolaan atau manajemen perusahaan berkelanjutan.
PENGERTIAN DOKUMEN
Kata dokumen berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Belanda, yang berupa “document”. Pengertian dokumen menurut kamus umum bahasa Indonesia, adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.
Jumlah dan jenis dokumen yang biasa digunakan umumnya ada sangat banyak. Karenanya, tentu kita perlu untuk melakukan pengaturan yang baik terhadap dokumen – dokumen ini sehingga dalam penyimpanannya bisa lebih mudah, sekaligus lebih mudah pula untuk menemukan dokumen tersebut jika sewaktu -waktu diperlukan.
Dokumen juga dapat diartikan sebagai surat – surat atau benda – benda berharga, yang di dalamnya termasuk rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan supaya lebih meyakinkan.
Agar lebih jelas, berikut ini terdapat beberapa pengertian dokumen yang bisa dijadikan rujukan.
Dokumen menurut Kamus Kepegawaian, diartikan sebagai, semua catatan tertulis, baik tercetak maupun tidak tercetak. Dan segala benda yang mempunyai keterangan – keterangan terpilih untuk dikumpulkan, disusun, disediakan, atau untuk disebarkan.
Kamus bahasa Inggris Webster mengartikan dokumen sebagai suatu hal yang dapat membuktikan dengan keterangan atau melengkapi keterangan dengan fakta-fakta. Dan dokumen melengkapi keabsahan dari keterangan seperti surat keterangan, pernyataan, lampiran-lampiran seperti untuk melengkapi sebuah buku atau tesis.
Menurut ensiklopedi umum, dokumen berarti surat, akte, piagam, surat resmi dan bahan rekaman tertulis atau tercetak yang dapat memberi keterangan.
Pengertian dokumen menurut ensiklopedi administrasi adalah warkat asli yang digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat guna mendukung suatu keterangan.
JENIS – JENIS DOKUMEN
a. Jenis dokumen berdasarkan kepentingannya
Dokumen berdasarkan kepentingannya, terdiri dari : dokumen pribadi, dokumen niaga, dokumen sejarah dan doumen pemerintah, yakni :
- Dokumen pribadi, adalah dokumen yang menyangkut kepentingan perorangan. Contoh dokumen pribadi : KTP, SIM dan ijasah
- Dokumen niaga, adalah dokumen yang berkaitan dengan perniagaan, berupa surat – surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Contoh dokumen niaga : cek, obligasi, packing list, faktur, kuitansi, surat pengantar, bill of lading, saham, dan letter of credit.
- Dokumen sejarah, adalah dokumen yang berkaitan dengan sejarah, yang dapat berupa catatan penting, dan digunakan sebagai alat pembuktian peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Contoh dokumen sejarah : fosil, rekaman film perjuangan, autobiografi, tugu, dan naskah proklamasi
- Dokumen pemerintah, adalah dokumen yang isinya mengenai informasi ketatanegaraan dari suatu pemerintahan, yang digunakan sebagai pembuktian kegiatan suatu pemerintahan. Contoh dokumen pemerintah : Keputusan Presiden, Undang-Undang, Peraturan Daerah, Peraturan Pemerintah, dan perjanjian kerjasama antar Negara.
b. Jenis dokumen dari segi fungsi
Dilihat dari segi fungsinya, jenis dokumen meliputi dokumen dinasmis dan dokumen statis.
- Dokumen dinamis, adalah dokumen yang dipergunakan secara langsung dalam proses penyelesaian pekerjaan kantor. Dokumen dinamis terdiri dari tiga macam, yakni dokumen dinamis aktif, semi aktif dan inaktif.
- Dokumen statis, yaitu dokumen yang tidak secara langsung dipergunakan dalam proses pekerjaan kantor.
c. Jenis dokumen berdasarkan bentuk fisiknya
Dilihat dari bentuk fisiknya, jenis dokumen ini terdiri dari dokumen literer, dokumen korporil, dan dokumen privat.
- Dokumen literer, adalah dokumen yang ada karena ditulis, dicetak, digambar, atau direkam, dan dikumpulkan di dalam perpustakaan. Contoh dokumen literer yakni : buku, majalah dan film.
- Dokumen korporil, adalah dokumen yang berupa benda sejarah. Dokumen ini biasanya dikumpulkan di dalam museum. Contoh dokumen korporil : arca, pakaian adat, patung, uang kuno, keris.
- Dokumen privat, adalah dokumen yang berupa surat atau arsip. Dokumen ini disimpan dengan menggunakan sistem kearsipan. Contoh dokumen privat adalah : surat dinas, surat berharga, surat niaga, surat tanda bukti dan laporan.
---------------------------------------
3.2 menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
4.2 menentukan peluang usaha produk barang/jasa
2. Analisa Partial
Analisa ini juga disebut dengan Analisis Partial Budgeting yang dipakai untuk mengukur sejumlah perubahan dalam dunia usaha. Biasanya variabel yang diteliti hanya yang kemungkinan berubahnya tinggi seperti biaya produksi, penerimaan dan keuntungan
3. Analisa Komprehensif
- Menjadi dropshipper dan reseller
- Menjual jasa penulisan artikel
- Menjadi blogger profesional
- Menjual jasa desain grafis
- Menjual jasa pembuatan website
- Dan lain-lain
- Mudah dalam pemakaian
- Efisien dalam penggunaan
- Kualitas produk terjamin
- Hemat dalam pemakaian
- Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian
sesi = 1
BAB 2 PELUANG USAHA PRODUK BARANG/JASA
KOMPETENSI DASAR3.2 menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
4.2 menentukan peluang usaha produk barang/jasa
A. Peluang Usaha dalam Kaitannya dengan Perencanaan Bisnis Produk Kreatif Akuntansi
Peluang dan perencanaan adalah dua hal yang saling berkaitan, ketiaka suatu peluang muncul, hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan perencanaan. Mengapa demikian? Sebab perencaan adalah yang paling mendasar dalam membangun sebuah bisnis. Namun, memubuat suatu bukanlah hal yang mudah. Sebagai bukti, kita bisa melihat banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena kesalahan dalam membuka peluang dan juga kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada tujuan.
1. Ciri-ciri peluang usaha yang baik
Setiap hal dapat dimaknai sebagai peluang usaha. Namun, tidak semua peluang usaha baik bagi kita. Lalu, bagaimanakah cara membedakan antara peluang usaha yang baik dengan yang tidak baik? Berikut penjelasannya.
a. Peluang itu orisinal dan tidak meniru
Orisinal merupakan sebuah peluang yang berasal dari pemikiran dan perhitungan kita sendiri, bukan hasil nekat akibat meniru peluang usaha orang lain. Contoh: kita ingin mendirikan usaha produk kreatif bangunan, yaitu pembuatan bata ringan, loster, dan pilar hanya karena kita ingin sukses seperti orang lain yang berkecimpung di dunia bisnis bangunan yang sama. Namun, karena perbedaan keahlian, kita tidak mampu menghitung tingkat risiko usaha. Kita hanya ikut-ikutan orang lain. Itulah yang membuat peluang usaha tersebut tidak baik untuk kita.
b. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang
Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan perubahan zaman dan tidak terpaku pada satu tren semata. Contoh : pada saat ini, tren yang ada dalam dunia bangunan adalah pemakaian ukiran batu alam. Untuk itu, sebagai wirausaha yang bergelut dalam bidang produk kreatif bangunan harus siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar dan persyaratan baik itu teknis atau nonteknis dalam dunia bisnis bangunan tersebut.
c. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama
Usaha yang sesuai dengan keinginan kita akan lakukan dengan senang hati. Lain halnya dengan usaha yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Selain adanya celah dalam pengetahuan, usaha yang tidak kita inginkan akan dikerjakan secara setengah hati.
d. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial
Usaha yang dilakukan benar-benar bisa menawarkan keuntungan sesuai dengan kebutuhan pasar dan sudah teruji aspek ketahanannya. Untuk itu, pengetahuan mengenai usaha yang akan kita akan geluti harus senantiasa kita asah. Kita harus mengetahui secara mandalam persyaratan, risiko, dan pangsa pasar usaha yang akan kita tekuni.
e. Ada keyakinan untuk mewujudkannya
Setiap usaha harus dilandasi dengan keyakinan, karena masa depan akan selalu berubah-ubah. Sebagai contoh, mungkin zaman ini, pasar masih membutuhkan produk kreatif bangunan berupa loster, atau angina-angin dari kayu. Namun kita tidak akan tahu apakah hal tersebut akan berlaku selamanya atau tidak. Untuk itu, kita harus yakin dalam melakukan usaha produk kreatif bangunan kita. Tanpa adanya keyakinan, kita tidak akan mampu menghadapi perubahan.
f. Ada rasa senang dalam mewujudkannya
Semua usaha produk kreatif bangunan akan sia-sia apabila kita hanya setengah hati dalam melakukannya. Dengan melakukan dengan rasa senang, kita selalu bersemangat dalam mengembangkan usaha kita.
g. Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi, makin akurat pula kita mengetahui seberapa besar risikonya.
Risiko dan peluang usaha berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat peluang usaha, berani mengambil risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merelaisasikan potensi diri sebagai wirausaha. Para wirausahapada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang..
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
1. Keberhasilan wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
b. Disiplin dan berani :
~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
~ Karena keyakinan dan fasilitas
c. Menguasi bidang usaha yang digeluti
d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Dari sisi produk :
a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb.
b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public
2. Kegagalan wirausaha :
a. Tidak ada perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
d. Tidak punya semangat berwirausaha
e. Kurang modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tidak punya etos kerja yang tinggi
h. Lokasi yang kurang strategis
E. PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan risiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )
4. Andrew Carnegie pendiri industri baja
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
- Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
- Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
- Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
- Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan berani mengambil resiko.
- Memiliki rasa percaya diri
- Teguh pendiriannya
- Tidak tergantung pada orang lain
- Berkepribadian yang baik
- Optimis terhadap pekerjaannya
- Berorientasi pada tugas dan hasil
- Haus akan prestasi
- Berorientasi pada laba / hasil
- Ketekunan dan ketabahan
- Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
- Pengambil resiko
- Enerjik dan berinisiatif
- Kemampuan mengambil resiko
- Suka pada tantangan
- Kepemimpinan
- Bertingkah laku sebagai pemimpin
- Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Keorisinilan
- Inovatif, kreatif dan fleksibel
- Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
- Mempunyai banyak sumber kemampuan
- Berorientasi ke masa depan
- Memiliki pandangan ke masa depan
- Optimis memandang masa depan
- Ketrampilan dasar
- Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
- Memiliki kepribadian yang unggul
- Pandai berinisiatif
- Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
- Ketrampilan khusus
- Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
- Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha
- Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame wirausahawan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar