Kamis, 05 November 2020

Kelas 12E (Akuntansi Biaya)


SEMESTER 2
----------------------------------------------------------Senin,25 Jauari 2021
















SEMESTER 2
----------------------------------------------------------Jumat,15 Januari 2021

MENGHITUNG HARGA POKOK PESANAN
-------------------------


A. Metode Harga Pokok Pesanan












Jumat, 4 Desember 2020











============================











----------------------------------------------------------
Pertemuan ke 8  -  ( Jumat 06 November  2020)
----------------------------------------------------------
============================






Sesi-2
----------------------------------------------------------
Pertemuan ke 7  -  ( Jumat 02 Oktober  2020)
----------------------------------------------------------
Penghitungan dan pencatatan biaya bahan baku







Sesi-1
----------------------------------------------------------
Pertemuan ke 7  -  ( Jumat, 02  Oktober 2020)
----------------------------------------------------------
D. METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

Metode pengumpulan biaya roduksi yang di gunakan dalam perusahaan manufaktur bergantung kepada karakteristik produksi perusahaan yang bersakutan. Dipandang dari sudut karakteristik produksi, perbedaan perusahaan industri manufaktur adalah sbb :
1. Perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis barang 

Produk yang dihasilkan terdiri atas berbagai jenis produk yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Misalnya dalam perusahaan mebel yang membuat meja, kursi, dan lemari. 

Arti dan Bentuk Furniture

Setiap jenis produk memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan jenis lainnya. Tiap satuan pada jenis produk yang sama juga dapat berbeda, misalnya meja tulis  yang dibuat terdiri atas meja tulis dengan ukuran 120 x 70 cm dengan meja tulis dengan ukuran 100 x 70 cm. Biaya produksi untuk membuat satu jenis produk tertentu akan erneda dengan biaya produksi untuk membuat jenis produk lainnya, sehingga harga pokok produk yang dihasilkan tidak semua sama. Oleh karena itu biaya produksi yang digunakan untuk membuat setiap jenis produk harus dikumpulkan secara tersendiri. Metode pengumpulan biaya demikian disebut metode harga pokok pesanan (Job Order Cost Methot)

2. Perusahaan yang membuat satu jenis barang

Dalam perusahaan yang membuat satu jenis barang, produksi dilakukan secara masal, artinya proses produksi menghasilkan produk yang sama, baik kualitas, ukuran maupun bentuk, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 
Honda Beat Hadir Desain Baru dan Teknologi Melimpah, Apa Hebatnya?
Biaya produksi untuk tiap unit produk yang dihasilkan tentu sama sehingga biaya produksi tidak perlu dikumpulkan untuk tiap unit secara tersendiri. Harga pokok tiap unit produk dihitung dengan cara mengumpulkan biaya produksi yang terjadi dalam satu peruode tertentu, kemudian dibagikan sama rata kepada produksi yang dihasilkan dalam proses yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya demikian disebut metode harga pokok proses (Prosses Cost Methot).

Keterangan diatasa dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya ada dua metode pengumpulan biaya Yaitu :
  • Metode Harga Pokok Pesanan adalah cara pengumpulan biaya produksi, dimana biaya produksi untuk pembuatan tiap jenis atau unit produk dikumpulkan secara tersendiri, terpisah dari biaya produksi untuk pembuatan jenis atau unit produk lainnya.
  • Metode Harga Pokok Proses adalah cara pengumpulan biaya produksi dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk satu periode tertentu, kemudian dibagikan sama rata kepada produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.




---------------------------------------------
Pertemuan ke 5  -  ( Jumat, 4 september 2020)
---------------------------------------------

Berdasarkan materi pada pertemuan sebelumnya dalam hal kegiatan produksi tidak lepas dari sistem pembelian, pada sistem pembelian ini lah yang menjalankan fungsi dari permintaan bahan baku/bahan penunjang dalam kegiatan produksi. 


Kegiatan produksi yang dapat berjalan dengan baik akan mempermudah jalannya sistem penjualan, maka dalam perusahaan manufaktur khususnya 
sistem pembelian, kegiatan produksi, dan sistem penjualan adalah bagian inti dalam menentukan biaya-biaya produksi.


B. SISTEM PENJUALAN

TUJUAN SISTEM PENJUALAN
Tujuan sistem penjualan adalah:
  • Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
  • Memastikan bahwa perusahaan menjual kepada  konsumen yang memang layak menerima kredit (sehingga kalau boleh, tidak ada kredit macet)
  • Memastikan bahwa konsumen menerima kiriman produk dan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan
  • Menagih tepat waktu dan akurat, sehingga perputaran kas lebih cepat.
  • Mencatat dan mengelompokkan transaksi keuangan secara cepat dan akurat (ke dalam jurnal maupun ke buku besar)
  • Memastikan keamanan aset perusahaan (barang dagangan maupun kas dari penjualan)

Mengingat pembahasan sistem pembelian dan sistem penjualan sudah di bahas pada akuntanis keuangan mka kita fokus pada bahasan akuntansi biayanya yaitu :

C. ALIRAN BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah biaya untuk membuat barang, sesuai dengan konsep harga pokok, maka nilai barang yang di buat akan mengandung biaya-biaya yang membentuk barang tersebut.

Biaya-biaya tersebut adalah :
  • Biaya Bahan Baku
  • Biaya Tenaga Kerja
  • Biaya Overhead Pabrik

Sebaga contoh :
Perusahaan yang memproduksi topi kulit. Maka harga pokok topi tersebut terdiri dari :
  • Biaya bahan = berupa nilai kulit yang di gunakan
  • Biaya tenaga kerja = berupa nilai yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja yang membuat topi secara langsung
  • Biaya overhead pabrik = berupa nilai yang dikeluarkan untuk menunjang semua kegiatan produksi termasuk juga membayar pekerja tidak langsung dan biaya penyusutan

Karena biaya overhead pabrik sebenarnya mengandung biaya bahan tak langsung dan upah tak langsung maka aliran biaya tersebut dapat digambarkan sbb :

Jumlah biaya produksi ini belum menggambarkan nilai barang yang dibuat sebab barang yang dibuat belum tentu seluruhnya selesai dikerjakan. Oleh sebab itu, jumlah biaya produksi pada suatu periode hanya menggambarkan biaya yang diupahkan untuk membuat barang.
Untuk sampai kepada nilai yang merupakan harga pokok barang jadi yang dibuat maka harus diperhitungkan nilai barang dalam proses awal periode dan akhir periode sehingga perhitunganya menjadi sbb :

Biaya Produksi
+     Nilai Barang dalam proses awal
=     Nilai barang dala proses

-      Nilai barang dalam proses akhir
=     Harga pokok produksi (nilai barang jadi)

Untuk menjadi Harga Pokok Penjualan, Maka harga pokok produksi harus diperhitungkan nilai persediaan barang jadi awal dan akhir periode sehingga perhitungannya sbb :

=     Harga pokok barang yang siap dijual
-      Nilai barang jadi akhir
=     Haega Pokok Penjualan


---- oooOooo ---





SESI - 1
----------------------------------------------------------
Pertemuan ke 4  -  ( Jumat 28 agustus  2020)
----------------------------------------------------------

Pengertian Biaya Bahan Baku, Jenis, Metode, dan Cara Pencatatan



Biaya Bahan Baku adalah salah satu unsur biaya produksi selain biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (BOP).
Pengelolaan biaya bahan baku sangat penting, karena akan mempengaruhi harga produk yang dijual.
Dan pada akhirnya akan mempengaruhi laba rugi perusahaan.
Bagaimana jenis, metode, perhitungan, dan pencatatan biaya bahan baku?
Mari ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini…

1. PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU

Bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari pengolahan sendiri.
Dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja tetapi juga mengeluarkan:
  • Biaya-biaya pembelian
  • Biaya pergudangan, dan
  • Biaya-biaya perolehan lain.
Timbul masalah berkaitan dengan komponen biaya apa saja yang diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku yang dibeli.

2 . KOMPONEN BIAYA YANG MEMBENTUK HARGA POKOK BAHAN BAKU

Sebelum dibahas unsur-unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli, berikut ini diuraikan sistem pembelian lokal bahan baku.
Pengetahuan mengenai sistem pembelian ini penting untuk dipelajari agar dapat diperoleh gambaran unsur-unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli.

A: Sistem Pembelian

Transaksi pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian-bagian produksi, gudang, pembelian, penerimaan barang, dan akuntansi.
Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian lokal bahan bahan baku adalah:
  1. Surat Permintaan Pembelian
  2. Surat Order Pembelian
  3. Laporan Penerimaan Barang
  4. Faktur dari Penjual

Sistem pembelian bahan baku lokal terdiri dari:

  1. Prosedur permintaan pembelian
  2. Prosedur order pembelian
  3. Prosedur penerimaan barang
  4. Prosedur pencatatan penerimaan barang di gudang
  5. Prosedur pencatatan utang

----------

SESI - 2

1 . Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Prosedur standar permintaan pembelian bahan baku dimulai jika persediaan bahan baku yang ada di gudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point).
Bagian Gudang kemudian membuat surat permintaan pembelian (purchase requisition) untuk dikirimkan ke Bagian Pembelian.
Dan berikut ini contoh surat permintaan pembelian :


2 . Prosedur Order Pembelian

Prosedur standar order pembelian dimulai dari Bagian Pembelian yang melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian dari Bagian Gudang.
Untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga (purchase price quotation) kepada para pemasok.
Dalam surat permintaan penawaran harga berisi permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masing-masing pemasok tersebut.
Setelah pemasok yang dianggap baik dipilih, Bagian Pembelian kemudian membuat surat order pembelian untuk dikirimkan kepada pemasok yang dipilih.
Dan berikut ini contoh surat order pembelian:

3 . Prosedur Penerimaan Bahan Baku

Prosedur penerimaan bahan baku dilakukan ketika Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian yang diterimanya.
Bagian Penerimaan yang bertugas menerima barang, mencocokkan kualitas, kuantitas, jenis serta spesifikasi bahan baku yang diterima dari pemasok dengan tembusan surat order pembelian.
Bila bahan baku yang diterima telah sesuai dengan surat order pembelian, Bagian Penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk dikirimkan kepada Bagian Akuntansi.
Dan berikut ini contoh Laporan Penerimaan Barang:

4 . Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang

Prosedur standar pencatatan penerimaan bahan baku di Bagian Gudang dilakukan setelah Bagian Penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada Bagian Gudang.
Bagian Gudang menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam kartu gudang (stock card) pada kolom barang masuk.
Kartu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang gudang.
Kartu gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-tiap jenis barang yang disimpan di gudang dan tidak berisi informasi mengenai harganya.
Catatan dalam kartu gudang ini diawasi dengan catatan yang diselenggarakan oleh Bagian Akuntansi yang berupa kartu persediaan (sebagai rekening pembantu persediaan).
Bagian gudang di samping mencatat mutasi barang gudang dalam kartu gudang, juga mencatat barang dalam kartu barang yang ditempelkan atau digantungkan pada tempat penyimpanan masing-masing barang.
Perbedaan kartu gudang, kartu barang dan kartu persediaan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Contoh Kartu Gudang


Contoh Kartu Barang


Contoh Kartu Persediaan


5: Prosedur Pencatatan Utang karena Pembelian Bahan Baku

Prosedur ini dimulai ketika Bagian Pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok.
Bagian Pembelian memberikan tanda tangan di atas faktur pembelian, sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar.
Karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat pembelian yang ditentukan oleh perusahaan.
Faktur pembelian yang telah ditandatangani oleh Bagian Pembelian tersebut diserahkan kepada Bagian Akuntansi.
Dalam transaksi pembelian bahan baku, Bagian Akuntansi memeriksa ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian.
Dan mencocokannya dengan informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima dari Bagian Pembelian.
Dan laporan penerimaan barang yang diterima dari Bagian Penerimaan.
Faktur pembelian yang dilampiri dengan tembusan surat order pembelian dan laporan penerimaan barang dicatat oleh Bagian Akuntansi dalam jurnal pembelian.
Setelah dicatat dalam jurnal pembelian, faktur pembelian beserta dokumen pendukungnya tersebut dicatat dalam kartu persediaan.
Sebagai rekening pembantu persediaan bahan baku pada kolom masuk.
Faktur pembelian dan dokumen pendukungnya kemudian dicatat dalam kartu utang (sebagai rekening pembantu utang), untuk mencatat timbulnya utang kepada pemasok yang bersangkutan.

Biaya yang diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang dibeli

Menurut prinsip akuntansi yang lazim semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku.
Dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah adalah unsur harga pokok bahan baku yang dibeli.
Oleh karena itu, harga pokok bahan baku yang hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja.

Harga pokok bahan baku terdiri dari:

  • Harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian)
  • Ditambah dengan biaya-biaya pembelian
  • Dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah.
Harga beli dan biaya angkutan adalah unsur yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku.

Sedangkan biaya-biaya:

  • pesan (order cost),
  • biaya penerimaan,
  • pembongkaran,
  • pemeriksaan,
  • asuransi,
  • pergudangan, dan
  • biaya akuntansi bahan baku
adalah unsur-unsur biaya yang sulit diperhitungkan pada harga pokok bahan baku yang dibeli.
Di dalam praktik, pada umumnya harga pokok bahan baku hanya dicatat sebesar harga beli menurut faktur dan pemasok.
Hal ini dilakukan karena pembagian biaya pembelian pada masing-masing jenis bahan baku dalam faktur seringkali memerlukan biaya akuntansi yang mungkin lebih besar.
Bila dibandingkan dengan manfaat ketelitian perhitungan harga pokok yang diperoleh.
Sebagai akibatnya, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku dan untuk menjadikan bahan baku dalam keadaan siap untuk diolah, pada umumnya diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.


--- ooOoo ---




SESI - 1
----------------------------------------------------------------
Pertemuan 2 : jumat 7 Agustus 2020 (AK.BIAYA)       
----------------------------------------------------------------
Setelah kita mengetahui konsep dan klasifikasi Biaya pada pertemuan minggu lalu.
Silahkan kerjakan latihan soal di bawah ini dengan mengklasifikasikan jenis biaya..
1. PT. Bukit Emas mempunyai biaya-biaya sebagai berikut :
  1. Gaji Pengawas Produksi
  2. Upah operator mesin
  3. Gaji Akuntan Pabrik
  4. Bungkus
  5. Bahan Bakar
  6. Asuransi Bangunan Pabrik
  7. Listrik Penerangan Pabrik
  8. Bahan mentah untuk produksi campuran
Dari data diatas, klasifikasikan biaya-biaya tersebut kedalam biaya bahan langsung,upah langsung, overhead pabrik.

2. Sebuah perusahaan membua keripik coklat menggunakan bahansebagai berikut :
  1. Tepung
  2. Gula
  3. Coklat
  4. Bahan pembersih mesin
  5. Minyak kedelai
  6. Oli untuk mesin
  7. telur
  8. Lak ban untuk pembungkus
  9. Susu skim 
Dari informasi diatas klasifikasikan mana yang merupakan
Bahan langsung dan Bahan tak langsung
..
Dari contoh diatas, Silahkan kerjakan dengan menggunakan QUIZIZZ..


----------------------------------------------------------------
Pertemuan 1 : jumat 24 juli 2020 (AK.BIAYA)
----------------------------------------------------------------
Materi versi vidio bisa di akses di >>  https://www.youtube.com/watch?v=9mNLYSpiGiE (note : dalam versi vidio pada slide ke 7 terdapat salah ketik,maksudnya adalah BIAYA bukan BUAYA )
-----------------------------------------------------------------------------------















Tidak ada komentar:

Posting Komentar